Kecamatan Bandar Kabupaten Batang / Berita / BIASA BAKAR SAMPAH, TIM KKN UNDIP USUNG KONSEP SAMPAH KOMPOSTER DI DESA WONOMERTO

Berita

BIASA BAKAR SAMPAH, TIM KKN UNDIP USUNG KONSEP SAMPAH KOMPOSTER DI DESA WONOMERTO

Penyuluhan tempat sampah komposter oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro

        Sampah masih menjadi momok permasalahan di lingkungan masyarakat hingga saat ini, tak memandang wilayah baik di perkotaan maupun pedesaan. Seperti yang terjadi di Desa Wonomerto. Warga di Desa Wonomerto sejak lama telah memiliki kebiasaan untuk membakar sampah baik sampah rumah tangga maupun sampah umum. Saat ini pihak desa belum memiliki Tempat Pembuangan kahir (TPS), sehingga sampah biasanya akan ditimbun di belakang rumah maupun gedung fasilitas umum lalu di bakar pada saat tertentu. Selain itu, untuk sampah organik akan dijadikan pupuk. Namun sampah organic tersebut belum melalui pengolahan yang memadai hingga dapat menghasilkan pupuk yang bagus. 

        Melalui penyuluhan tempat sampah komposter, KKN Tim II Universitas Diponegoro mengajak warga setempat untuk mengolah sampah basah organik menjadi pupuk kompos. Pada (2/8/2024) melalui program tersebut, KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan di Balai Desa Wonomerto yang dihadiri oleh beberapa pihak seperti perangkat desa, para kepala RT dan kepala dusun, Ibu-Ibu Kader PKK, hingga para pelaku UMKM di Desa Wonomerto. Pada penyuluhan tersebut terdapat beberapa fokus bidang studi yang dapat mendukung program kerja mulai dari sastra dan kebudayaan Jepang, ilmu hukum, keperawatan, dan Teknik geologi. Kegiatan penyuluhan ini dimulai dari pengenalan budaya 5S (Seiri, Seiso, Seiton, Seiketsu, dan Shitsuke) di sektor rumah tangga, dampak pembuangan sampah sembarangan, peraturan yang telah ditetapkan pemerintah terkait kebersihan lingkungan, serta pemetaan peletakan tempat sampah di beberapa fasilitas umum. Dalam penyuluhan ini diberikan juga demonstrasi serta penyerahan tempat sampah komposter. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga mampu mengubah kebiasaan secara perlahan menuju kebiasaan yang lebih seimbang agar kelestarian alam tetap terjaga dan tidak merugikan masyarakat sekitar. 

* KKN Tim II UNDIP Tahun 2024 *